Minggu, 24 Juni 2012

Peran saya dalam kelompok

Berdasarkan tema film visit jateng, kelompok kami membuat film dengan judul 'Kejar Semarang'. Dalam film ini saya berperan sebagai Ling lung, seorang tur gaet Chinese yang cerewet dan selalu diabaikan. Selain mendapat peran dalam film, di balik layar saya menjadi cameraman.



Saran Perkuliahan Tekkom

Saya rasa Mata Kuliah Teknik Komunikasi merupakan mata kuliah yang paling menyenangkan sekaligus penting. Mengapa demikian? Karena di sini kita banyak diajarkan bagaimana cara mengkomunikasikan sesuatu kepada orang lain agar mengerti maksud kita, selain itu di sini kita juga mendapat tugas yang menyenangkan, bersifat fun. Seperti pembuatan film dan poster. Saran yang dapat saya berian agar kelak mata kuliah ini lebih baik lagi adalah mohon untuk memperbanak diskusi agar mahasiswa dan dosen dapat saling berinteraksi satu sama lain.

karena mereka saya kuat :)


Makasih buat supportnya selama ini.. cc: Andi, Febrina, Ike, Nandha, Mada, Ilma, Hanny, Clara, Retno :)






MIKAAT? Memang memikat ;)
cc: Mbak Pino, Mas Eky, Mas Aska, Mbak Yusi, Mbak Tita, Kiky, Anggieta, Feby, Miolo, Mbak Yani, Yanuar, Mas Siwak, Mas Suud, Aka, Mas Bayu, Arizal, Mas Kris


Kejar Semarang



Film yang kami buat berjudul "Kejar Semarang". Kami mengambil tema Visit Jateng 2013. Kelompok kami terdiri dari 9 orang yaitu saya, febrina, ilma, ike, clara, hanny, hendy, mada, dan yg terakhir felic. Awal pembuatan film ini kami masih saling bertukar ide untuk menentukan ide siapa yang paling baik untuk difilmkan. Akhirnya film dengan genre komedi lah yang kami pilih. 



Kejar Semarang-Kisah ini berawal ketika ada sepasang kekasih yang hubungannya sedang di ujung tanduk. Namun tiba-tiba mereka menemukan sebuah botol dan muncul seorang jin aneh yang menyelamatkan hubungan mereka. Jin aneh itu membawa keduanya berpetualang menjelajahi Jawa Tengah. Apa yang terjadi selama perjalanan mereka? Bagaimana peran jin tersebut dalam menyelamatkan hubungan mereka ? 
Perjalanan mereka dimulai dari Sam Po Kong, sebuah tempat wisata dan peribadatan etnis Tionghoa di Kota Semarang. Mereka bertemu dengan seorang gadis Tionghoa bernama Ling Ling yang linglung. Kehadiran gadis tersebut diabaikan oeh ketiganya, bagaimana nasib Ling Ling? 






Saat di tugu muda mereka bertemu dengan fotografer matre yang membuat mereka terpisah. Kemudian perjalanan dilanjutkan ke Lawang sewu dimana mereka bertemu dengan seorang wanita misterius yang memandu mereka mengunjungi setiap sudut tempat dalam Lawang Sewu. Lalu apa saja yang dilakukan oleh wanita misterius itu?




Cerita kemudian berlanjut di Kota Lama. Saat itu sedang dilakukan sesi foto prewedding oleh sepasang calon pengantin. Tiba-tiba mereka muncul dan mengganggu proses pengambilan foto. Sehingga mereka terlibat adegan kejar-kejaran mengelilingi Kota Lama. Bagaimana nasib kedua calon pengantin tersebut?


Kejar-kejaran berlanjut sampai ke Maerokoco. Tempat tersebut merupakan salah satu objek wisata dimana terdapat anjungan rumah adat beberapa kota di Jawa Tengah. Mereka pun mengalami kejadian yang mengejutkan. Bagaimana kisah itu berakhir ?

Selasa, 05 Juni 2012

Tugas Teknik Komunikasi Artikel

OSPEK YANG SALAH

Sebelumnya mohon maaf apabila dalam tulisan saya ini ada pihak-pihak yang merasa tersindir, saya tidak bermaksud apa-apa hanya ingin membagi opini saya mengenai Ospek.
Ospek biasa kita alami mungkin sejak masuk bangku SMA. Berdandan aneh dan cupu lalu disuruh jalan kaki, sudah pasti dilihat oleh orang banyak dan bahkan tak jarang menjadi bahan ejekan.

Perasaan campur aduk waktu itu akan kita alami saat kita naik lagi ke jenjang perkuliahan. Awal menjadi mahasiswa baru merupakan awal dari sebuah perjuangan. Setelah kita berhasil lolos dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru kita masih diuji lagi agar dapat lolos dari proses Ospek.

Memang seperti yang telah kita ketahui, peraturan-peraturan serta kebijakan-kebijakan baru telah dibuat oleh pihak universitas dalam rangka mengawal proses ini. Namun tetap saja terjadi beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh para senior terhadap Maba. Saya ambil suatu contoh, peraturan sebuah universitas jelas dengan tegas menyatakan bahwa "Maba bukan obyek, apabila senior menyuruh Maba melakukan sesuatu maka senior yang menyuruh tsb juga harus melakukan hal yang sama". Akan tetapi pada kenyataannya hal itu hampir tidak mungkin dilakukan oleh para senior.

Sebagian dari kita mungkin ada yang tau istilah-istilah seperti:
"Pasal 1 : Senior selalu benar, Pasal 2 : Jika senior salah maka lihat pasal 1" , Saya rasa Ospek bukan sekedar ajang menunjukkan kekuasaan.

"Dulu kami lebih parah dari ini dek, kalian tuh belum ada apa-apanya dibanding kami dulu, nikmatin aja dek biar kalian juga ngrasain apa yang kami rasain" , Mereka yang berpikiran seperti ini mungkin khilaf, Ospek bukan sarana balas dendam.

"Dari dulu sampai sekarang peraturan itu udah ada, tradisi, mau nggak mau enak nggak enak kalian wajib ngalamin" , Apakah tradisi yang keliru tetap harus dipertahankan?

Demikian pendapat saya mengenai Ospek yang keliru. Sekali lagi mohon maaf apabila tulisan ini mengganggu beberapa pihak, tidak ada unsur kesengajaan di dalamnya. Terimakasih :)

Tugas Poster Individu Teknik Komunikasi


Saya emang nggak berbakat dalam urusan desain, istilah gaulnya saya nggak punya sense of art sama sekali, poster ini saya buat dengan tekad bulat dan kerja keras (ini sungguhan bukan mau melebih-lebihkan). Akhirnya jadilah sebuah poster sederhana bertemakan lingkungan. Sempat ditertawakan oleh teman-teman saya karena kata mereka bahasa yang saya gunakan dalam poster ini 'galau abis'. Saya sih hanya senyum-senyum saja menanggapinya, semoga ke depannya saya bisa semakin berpengalaman sehingga dapat menghasilkan karya desain yang lebih bekualitas lagi. :)